Minggu, 19 Februari 2017

PEMBANGUNAN BERBASIS PEMECAHAN MASALAH


Orentasi kita adalah pemecahan masalah, tapi bukan memecahkan masalah Pilkada Flotim.

Flotim dalam perjalanannya punya masalah yang banyak. masalah Pilkada bagi saya bukan masalah urgen demi kemajuan Flotim tapi Pemecahan masalah keluarnya Flotim dari keterpuruikan adalah Urgennya. Mari kita lihat Seorang figur yang bisa memimpin rakyat Flotim itu sebagai Faktor Pendukung tapi tidak menjadikannya sebagai faktor utama pemecahan. Rakyat Flotimlah yang utama terlibat sebagai faktor inti pemecah masalah.

Faktor - Faktor keunggulan kita punya, Kita punya tenaga (secara Fisik) yang cukup, Kemampuan Cukup, sudah banyak akses layanan yang sangat mendukung. tinggal kita gerak dan maju sedikit demi sedikit. Di sini rakyat sebagai Subyek pembangunan tapi harus digerakan dan dimampuhkan terlebih dahulu. Apa yang menjadi masalah umum rakyat diwajibkan berpikir dan mencoba memecahkannya terlebih dahulu.

setiap masalah apapun termasuk upaya mensejahterakan rakyat, rakyat harus tahu caranya kenapa mereka bisa sejahtera, bahwa sudah saatnya rakyat untuk sangat mampu melakukan sesuatu untuk mensejahterakan dirinya dengan memberikan katalisator penuh (fasilitasi yang oriented) untuk perubahan diri rakyat yang berbasis pemecahan masalah ini.

mari kita majukan seluruh aspek pembangunan kita dengan didahulukan prinsip analisis dan pemecahan masalah. termasuk melatih orang muda dan remaja usia sekolah tidak hanya pada skil dan pengetahuan saja tapi mereka dilatih dan diperbiasakan untuk memecahkan masalah dengan orentasi yang jelas. Termasuk memperbaiki pendidikan kita yang mestinya anak harus lebih banyak eksen dilapangan dan lebih dini mereka dikenalkan dengan kehidupan riil ketimbang berjibaku dengan teori dan hal2 umum formal lainnya. selain itu harus ada media center anak untuk berkarya sendiri, mereka bisa melakukan penelitian sendiri untuk menemukan sesuatu dalam berbagai bidang.

mari bersama pemimpin yang baru kita coba membangun dengan cara yang baru, sekali pun kecil jika dipertahannya akan tumbuh menjadi besar juga.


TAK ADA MUSUH POLITIK YANG ABADI, TAPI TIDAK JG SEDANG MENAWARKAN PERTEMANAN.

Siapa sih yang tidak pernah kalah dan siapa juga yang tidak pernah menang dan perasaan apa yang tidak atau belum pernah dirasahkan oleh siapapun? lalu kita tidak bisa apa2 lagi, enggan kembali, suka yang abstrak dan khayalan-khayalan pada hal sebelumnya kita sangat mencitai perubahan, sangat energik dan tidak suka yang adem-adem.
kita punya ciri khas sebagai warna yang berbeda, yang lebih indah dipandang ketimbang satu warna yang siapapun tidak mungkin terus suka bila saja terus dengan yang itu-itu. . ., maka perbedaan warna adalah harga mati yang patut dihormati dan disanjung sebagai kekayaan kita warga lamaholot.
Saling menghargai dan menghormati untuk selamanya mungkin selamaya juga menjadikan seseorang itu bisa jadi jenuh, lalu dia harus sedikit mengubah warnanya agar sedikit lebih rileks tapi tidak mengubah bentuk-bentuknya. ini menunjukan pada kita untuk tidak harus sensitif akan banyak hal karena kecerdasan kita.
Ukuran sebuah perjuangan adalah sejauh mana kebertahanan kita terhadap perjuangan itu sendiri. Yang dimaksudkan dengan perjuangan itu adalah memperjuangan sesuatu yang sulit, bukan yang gampang kita capai. ini kaca mata ukuran kita yang harus dilihat sendiri dimanakah ukuran yang sesungguh untuk saya dalam perjuangan ini.
Satu hal yang ingin saya katakan adalah "perjuangan kita belum berakhir" Pilkada ini tidak bisa disamakan dengan hasil dari sebuah perjuangan kita. sebab Pilkada bukanlah kesehjateraan rakyat melainkan kesejahteraan rakyat itulah perjuangan kita.
oleh karena itu dalam hajatan besar pilkada ini yang sudah menghabiskan banyak waktu dan energi kita, sementara tujuan dari perjuangan kita sesungguhnya belum apa-apa. maka sangat dituntut jiwa besar kita melihat hasil pilkada ini sebagai batu loncatan perjuangan kita. kepentingan sempit itulah kekurangan manusia yang tidak bisa dielakan oleh siapa pun akan tetapi tidak harus mengorbankan kepentingan yang lebih besar atau sampai harus mengorbankan kepentingan masyarakat kecil,
Provisiat Buat Paket Bereun. Tunjukan bahwa anda tidak main-main dengan Visi-Misimu. Lidahmu adalah pedang untukmu_____ maka ciptakan sejarah baru untuk Flotim. yang sangat didambahkan oleh rakyat Flotim.

Sabtu, 07 Januari 2017

POLITIK PENTING, TAPI BUKAN MEMBUAT KITA BERPIKIR RENTAN

(Catatan utk Seorang Nakhoda “Menang dan kalah tidak harus jadi Arang dan Abu”)

Inilah hasil dari sebuah budaya politik yang dirasakan oleh citizen politik, namun mengabaikan kenapa berpikir rentan itu lebih kuat muncul di dunia politik. Ada yang menggunakan alsan bahwa berpolitik itu harus bisa merubah opini public, bila perlu membalikannya maka, perlu digunakan isu-isu yang rentan ke public untuk mencapai itu. Namun tanpa disadari seketika itu kita sedang merusak beberapa tatanan social  terlebih watak social yang sudah mapan.  Kita hanya ingin mempengaruhi watak public untuk tujuan lain dengan menciptakan opini yang tidak benar (Hoax) dan watak public digiring untuk pembentukan opini yang salah dan melahirlah watak public baru yang cenderung lebih massif_sensitive. Berhati – hatilah jangan sampai ada yang salah dengan kepemimpinan anda karena anda akan habis diserang public dengan opini public yang sesungguhnya ciptaan anda sendiri.  




Rabu, 04 Januari 2017

PENERAPAN POLITIK YANG SEHAT BAGI MASYARAKAT

Politik adalah  proses pembentukan dan pebagian kekuasaan dalam masyarakat, yang antara lain berwujud  proses pembuat keputusan. Politik itu juga adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non konstitusional. Begitu pun dari sudut pandang yang berbeda mengartikan politik itu sebagai : Usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan bersama, Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan Negara, Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan menpertahannkan kekuasaan masyarakat, dan Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. (id.wikipedia.org)
Demikian dari arti kata politik ini, dipahami secara sederhana bahwa politik itu adalah  segala urusan yang bersifat umum demi kepentingan umum atau banyak orang ( yang menguntungkan). Mengingat pentingannya politik ini maka ada bidang yang membahas dan menangani khusus tentang hal ini yaitu lmu Politik
Dalam Ilmu politik, banyak Studi yang dilakukan yang tujuannya adalah untuk terus melakukan riset dan pengembangan politik, baik politik pemerintahan dan non pemerintahan. Hasil kajian dan riset itu menjadi ilmu baru dalam pendayagunaan politik dan juga jadi catatan penting bagi para pemegang atau penanggung jawab kebijakan pulblik. Kuncinya adalah, pelaku pemerintahan/ non pemerintah yang punya kapasitas/ kewenangan membawahi kepentingan banyak orang tidak boleh manggunakan Ilmu politik itu secara tidak benar atau tidak sesuai dengan peruntukkannya. (baca Ilmu Politik)
Dalam keseharian di tengah masyarakat,  masih terlalu banyak warga masyarakat yang mengkonsumsi politik secara tidak benar dan sepihak. Begitu pun kelompok kalangan menengah yang lebih banyak menggunakan politik itu untuk tujuan jangka pendek dan kepentingan pribadi atau golongan semata. Dan  lebih dari sangat disayangkan juga karena hampir tidak ada orang atau kelompok tertentu yang bisa secara sadar mengarahkan dan memberikan pemahaman kepada warga tetang politik yang benar dengan kemanfaatannya dalam membangun wilayah dan masyarakat setempat
Yang terjadi adalah para cendikiawan/ orang yang dianggap mampu cenderung memanfaatkan ketidak pahaman masyarakat tentang politik untuk kepentingan politiknya yang tidak berorientasi untuk kebaikan dan kepentingan umum warga. Kita melihat banyak praktek politik yang tidak sehat. Banyak praktisi melihat  ini sebagai lahan basa untuk memperkuat  Status Quo Kapitalis. Sikap-sikap ini banyak dilakoni oleh tokoh-tokoh masyarakat (Tomas)  yang memanfaatkan sikap ketohannya tapi secara sadar atau tidak menjual rakyatnya sendiri untuk kepentingan dirinya.
Pada intinya adalah seluruh warga masyarakat harus lebih dicerahkan. Siapa pun yang tahu tentang politik yang sehat atau lembaga mana pun yang berkompeten tetang hal ini harus punya kesadaran penuh untuk mecerahkan masyarakat. Sebenarnya yang kita tuntut adalah partai politik, yang di sini punya peran utama terkait kasus ini, akan tetapi banyak faktor juga yang mempengaruhi sikap netralitas partai dalam setiap misi-misinya. Ini menjadi pembelajaran penting bagi setipa Partai Politik sejauh mana mereka punya andil menciptakan budaya politik yang sehat dimasyarakat, yang mana hapir tidak ada satu pun partai yang melakukan pencerahan politik secarar benar dan sehat di masyarakat.
Tapi kita harus bersyukur bahwa masih ada figur dan orang  tertentu yang selalu melakukan pencerahan-pencerahan itu, karena meraka merasa penting untuk selalu ada peningkatan kemajuan pembangunan dimasyarakat yang salah satunya adalah dengan membangun  pemahaman warga masyarakat terhadap Politik dan Dunianya.

Mari kita pikul beban moril ini untuk selalu memberiikan pencerahan politik yang sehat kepada masyarakat!!!

Selasa, 03 Januari 2017

GAGALNYA OTONOMI DAERAH

Tidak bisa dipungkiri, daerah-daerah otonom masih bergantung pada pemerintah pusat sehubungan dengan segala aspek pembangunan di daerah itu. Begitu pun Desa yang belum bisa membangun dari sumber dan potensinya. Desa masih bergantung pada pemerintah daerah.

Dalam UU Otonomi Daerah dan Desa sudah jelas memuat batasan-batasan kewenagan dan pengelolaan pemerintahan pada masing-masing Sub Otonominya. Namum kesan intervensi pemerintahan Pusat ke Daerah dan Daerah ke Desa masih berjalan normal hampir di segala lini dalam konteks membangun. Ibarat merdeka tapi masih di atas hitam dan putih.

Ada 2 (dua) kesanggupan yang perlu diupayakan untuk daerah otonom. Yang pertama adalah mental pemerintahan baik Daerah kabupaten/kota maupun Desa yang masih terpola dengan tingkah laku Sentralistik. Mungkin karena semua pejabatnya adalah produk dari Era Pembangunan Sentralistrik, maka perlu ada Rehabilitasi mental (Versi pa Jokowi, Reformasi Mental). Yang kedua adalah ketidaksanggupan daerah dalam menjalankan UU Otonominya dengan bebagai keterbatasan sehingga menjadikan daerah lemah dalam menterjemahkan UU Otonomi secara kreatif dan berkembang dalam membangun dirinya.

Nah’’  ini adalah masalah yang tidak perlu dianggap remeh karena hasilnya akan lebih buruk ketimbang kita harus kembali lagi ke pola lama (pembangunan terpusat). Ibarat hidup enggan mati tak mau maka kita akan semakin  kerdil, kusut dan kering.
Bukan soal kekurangan APBD atau PAD tapi bagaimana seorang ToP menejer (pimpinan daerah) tahu dari mana Dia harus memulai membangun dan kapan Dia harus mangakhiri, sekaligus harus menjadi leadership yang cerdas untuk memajukan daerahnya.

FLOTIM HARUS MAJU


Tak peduli siapa pemimpinnya, tapi hanya pemimpin yang punya peranan untuk memajukan flotim.
Ke 6 (enam) pasangan calon ini adalah putra daerah terbaik kita untuk saat ini, merekalah harapan kita untuk 5 tahun ke depan, bisa juga 10 atau 15 tahun yang akan datang.
Ada keraguan jika figur-figur ini terpilih bakal tidak memberikan arti yang lebih dan sama seperti pemimpin pemimpin sebelumnya yang selalu menuai keritikan sepajang karirnya. Apa dia tidak berani untuk mengambil sikap ekstrim membuat perubahan sehingga selalu saja menerima keritikan, atau kurang mampu sebagai seorang leadership sehingga terpaksa yang formal-formal aja biar tidak terkesan bodoh2 amat”
Tentu idealnya seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan hati dan kecerdasan pikiran karena tanpa itu segalanya akan pincang. Apa yang mau diharapkan kalau seorang pemimpin tidak cerdas? Maka solusinya adalah kita butuh pemimpin yang cerdas.
Karakter lain yang perlu dimiliki seorang pemimpin adalah keberanian. Keberanian adalah kunci utama untuk semua kecerdasan yang dia miliki itu bisa teraplikasi dengan baik. Cerdas tapi tidak berani, apa yang bisa kita rubah? Maka kita butuh keberanian dari seorang pemimpin. Keberanian yang tanpa embel-embel.
Cerdas dan berani saja tidak cukup. Seorang pemimpin harus loyal dalam setiap pekerjaannya. Loyal yang dimaksudkan di sini adalah bahwa dia betul-betul bekerja sampai tutas, terjamin keberhasilannya dan bertanggung jawab atas seluruh Proses. Sebagai contoh jika ada proyek, sekali-kali pimpinan juga harus loyal di lapangan, jangan tunggu pengresmian baru ke lapangan, ini juga adalah bentuk keseriusan dalam tanggung jawab.
kata orang pengalaman adalah guru yang paling baik, tanpa pengalaman seorang pemimpin harus berusaha dan memulainya dari nol. Seorang pemimpin yang berpengalaman tentu akan mempunyai efektif dan efiensi waktu yang tinggi dia tidak perlu membuang-buang waktu untuk melakukan percobaan (trial dan error). Oleh karena itu untuk sebuah percepatan pembangunan kita butuh pemimpin yang berpengalaman.
Lalu Strategi. Perlu diingat bahwa setiap pemimpin wajib miliki ini. Bahwa untuk mencapai tujuan seorang pemimpin harus punya strategi yang tepat. Banyak program yang gagal, karena seorang pemimpin tidak tahu strategi apa yang harus dia gunakan. Strategi itu tidak sekedar datang begitu saja, tapi melalui sebuah proses pengkajian dan telaan yang serius dengan menghadirkan sekian banyak variabel pembangunan. Sehingga pada saat menetapkan tujuan kita sudah punya strategi yang betul-betul menjamin keberhasilan dari apa yang ingin dicapai. Dan sebagai Paslon harus jelas digambarkan dalam Visi dan Misinya, sebab dalam Visi-Misi ini nantinya akan ditetapkan dan sebagai acuan untuk membangun dari seorang Pemimpin. Maka di sini saya mau katakan bahwa salah satu indicator utama keberhasilan suatu daerah adalah Visi-Misi Pemimpin itu sendiri.

Terakhir : Tak akan cukup kalau seorang seorang pemimpin tidak punya prioritas keberpihakannya. Bahwa prioritas keberpihakan seorang pemimpin itu adalah hanya kepada rakyat sehingga yang dilakukan oleh seorang pemimpin itu semata-semata hanya untuk rakyat. Ingat itu! Pemimpin bukan untuk diri sendiri.
Semoga kita selalu jadi pemilih cerdas.

PILKADA INI ADALAH PERJUANGAN BERSAMA


Jika kita percaya bahwa segala yang terjadi itu sudah digariskan, maka sia-sia untuk sebuah perjuangan sebab semuanya sudah digariskan dan tidak akan diubah lagi. Akan tetapi lebih dari itu agak mustahil  untuk mendapatkan sesuatu yang tidak pernah diperjuangkan. Tapi iya kalau memang sudah digariskan demikian, dan mungkin hal semacam ini kita bisa sebut dengan “ faktor keberuntungan”.

Jika perjuangan kita itu tidak mendapat balasan apa-apa mungkin itu karena sudah digariskan. jika kita tidak berjuang shingga tidak mendapatkan apa-apa, itu juga bagian dari yang digariskan. jadi bukan hanya hasil saja yang kita capai tapi yang digariskan itu adalah semua dari proses itu.

Nah proses awal pilkada sampai dengan masa-masa mendekat puncak pilkada ini,  mungkin segalanya itu adalah bagian dari sesuatu yang  telah direncanakan. Yang berjuang mati-matian, yang tidak berjuang sama sekali, yang apatis dan pesimis,  yang selalu menyuarahkan golput, yang selalu menunjukan rasa anti terhadap pemerintah,  yang selalu kritisi pemerintah, dan yang selalu kurang kreatif dan kuranf kritis,  semua itu memang sudah direncanakan. Toh pilkada itu memang harus melewati banyak proses seperti ini, dan itu tidak akan luput dari sesuatu yang telah direncanakan.

Ada drama di layar televisi, tentu darama itu telah ditetapkan dan diatur sedemikian rupa oleh sutradaranya  sampai dengan bagaimana ending dari cerita drama itu. Begitu juga dengan drama kehidupan kita yang telah direncanakan  oleh Tuhan dan menyutradarainnya sendiri.

Dalam proses menuju pilkada 2017 ini adalah proses kita semua. Proses itu tidak membedakan antara yang rajin atau malas, yang  jujur atau yang Bohong, bahwa segala yang terjadi, itulah proses. Kewajban kita adalah mengakui dan menghormatinya. Ada rasa yang tulus untuk semua proses yang ada. Jika demikian maka keadilan itu akan hadir untuk kita semua dan kepuasan  sama-sama pula kita rasakan.

Yang terjadi akan datang cuma Tuhan yang tahu karena cuma Dia yang menyusun, kita mungkin diijinkan untuk menebak alur ceritranya tapi, tidak semudah itu. Kecuali alur cerita dari serial Krama Korea di layar Televisi.

Jujur saja Jika kita semua yang ada memahami tetang hal ini, maka tidak akan ada orang yang harus jadi korban sebuah pilkada. Dan untuk sampai pada hasil pilkada, entah hasil yang buruk atau yang betul-betul berkualitas, seyogyanya kita semua punya andil yang sama, punya kontribusi yang sama dan tentu semua itu sangat beralasan untuk menjadi milik kita bersama.
Mari Peduli Kemajuan Flotim !!!